Resep Kue Serungkulun ala Pasar Papringan Temanggung


Jakarta, Berita Indonesia -- Campuran tepung beras ketan, kepala parut dan singkong parut ternyata bisa jadi kudapan nan lezat. Gabungan tiga bahan utama itu memberikan cita rasa kue yang legit di mulut. Masyarakat Temanggung, Jawa Tengah menyebut panganan ini dengan nama serungkulun.

Agar menarik perhatian dengan sajian yang lebih berwarna, biasanya serungkulun ditambah dengan pewarna buatan. Namun, sejak Pasar Papringan berdiri di dusun Ngadiprono, Temanggung, serungkulun dibuat tanpa pewarna buatan. Pasar Papringan ini mengusung konsep pasar yang sehat dengan bahan-bahan yang organik.

Alhasil, penjaja kue serungkulun membuat pewarna alami dari buah naga. Hasilnya, serungkulun khas Temanggung ini tetap terlihat menarik dengan warna pink yang mencolok dari buah naga.

"Karena sudah tidak memakai pewarna buatan, diganti dengan mengoles sari buah naga. Tidak mengubah rasa tapi hanya memberikan warna agar menarik," kata Brand Manager Restoran Kaum Jakarta, Lisa Virgiano saat memperkenalkan serungkulun sebagai salah satu menu di restorannya dalam konsep Pasar Papringan, beberapa waktu lalu.

Makanan yang sudah turun-temurun ini banyak dijumpai di berbagai perayaan. Kue ini juga dapat dijadikan sajian sambil menyeruput teh atau kopi. Saat bulan Ramadan, serungkulun merupakan salah satu hidangan yang dijadikan menu berbuka puasa.


Makanan serupa serungkulun sebenarnya dapat dijumpai dengan mudah di banyak daerah di Indonesia, tapi dengan nama yang berbeda. Di Betawi misalnya, kudapan ini dikenal dengan nama sengkulun.

Berikut merupakan resep Serungkulun ala Pasar Papringan di Restoran Kaum.

Bahan:

500 gr tepung beras ketan
200 gr kelapa parut setengah tua
100 gr singkong parut 
50 gr gula pasir
1 buah naga merah
1 buah cetakan kue

Cara membuat:

1. Campurkan tepung beras ketan, kelapa parut, singkong parut, dan gula pasir.
2. Masukan semua bahan yang sudah tercampur rata ke dalam cetakan kue.
3. Kukus kurang lebih 1 jam.
4. Pisahkan buah naga dan kulitnya , lalu peras parutan buah naga menggunakan saringan dan ambil airnya.
5. Setelah adonan kue matang, siramkan air buah naga di atas kue yang sudah matang dengan merata.
6. Diamkan sebentar lalu sajikan dan potong sesuai selera. (rah) ANGKA SAKRAL
Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar