Tantangan Buka Jalur Telekomunikasi di Timur Indonesia


Jakarta, Berita Indonesia -- Pelaksanaan Palapa Ring Paket Timur setidaknya punya dua tantangan sejak awal meluncur. Keduanya adalah medan alam serta konflik yang masih menyala di beberapa tempat di Papua.

PT Palapa Timur Telematika (PTT) menyadari betul masalah tersebut. GM Project Implementation PT Palapa Timur Telematika (PTT) Benyamin Sembiring menyebut kendala itu sudah jadi makanan mereka sehari-hari.

Benyamin berkisah bagian yang paling berat ketika menanam kabel serat optik di daerah pedalaman yang dihuni oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Karena mesti lewati jalur merah, mesti dikawal juga oleh TNI bersenjata," kata pria yang kerap disapa Ben itu.

Menurutnya, penggelaran kabel di wilayah Papua Barat lebih kondusif. Namun ketika proyek meneruskannya ke wilayah Papua seperti Tanah Merah, Lanny Jaya, Nduga, hingga Timika, tingkat keamanan diperketat.

"Kita pernah pengawalan itu sampai enam orang untuk masang kabel," sambungnya.

Beberapa kali dalam penggelaran kabel di wilayah rawan konflik tersebut mereka mendapat pengarahan dari tentara. Contohnya adalah perintah untuk menghindari jalur lembah ketika mendengar suara tembakan dan mencari bukit sebagai tempat berlindung. Pernah pula mereka dikawal penembak jitu.

"Kami mau pasang kabel serat optik tapi briefnya seperti mau perang saja. Karena untuk jaga-jaga seandainya ketemu yang 'tiga huruf' itu," kenang Ben.

Palapa Ring Paket Timur merupakan bagian dari proyek strategis nasional Palapa Ring yang membangun jaringan tulang punggung telekomunikasi di daerah-daerah yang tak dilirik oleh perusahaan telekomunikasi.


Palapa Ring Paket Timur menghubungkan 35 kabupaten/kota yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua Barat, dan Papua.

PTT sebagai pelaksana proyek ini sudah menyelesaikan sebagian besar penanaman kabel serat optik di darat dan mulai menanam kabel serat optik di bawah laut di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Fase tersebut menandai proyek Palapa Timur sudah mencapai 50 persen dari total 6.800 kilometer kabel yang akan dibetangkan. (evn) ANGKA SAKRAL
Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar