Jakarta, Berita Indonesia -- Sejak tahun lalu, GoPro dikabarkan tengah berusaha menjual perusahaan karena kondisi finansial yang kian memburuk. Xiaomi disebut sebagai salah satu kandidat yang tertarik membeli GoPro.
Perusahaan asal China yang identik dengan ponsel pintar harga miring itu belakangan memang memproduksi drone, sepeda elektrik, koper pintar, hingga perangkat rumah tangga. Masuk ke bisnis kamera tampaknya bukan hal mengejutkan.
Sementara itu, CEO GoPro Nick Woodman sendiri mengungkap pada Bloomberg bahwa dia terbuka dengan kesepakatan pembelian merek GoPro. Awal tahun ini perusahaan menyewa perusahaan penasihat finansial JPMorgan Chase & Co. untuk menimbang potensi penjualan.
"Jika ada peluang untuk menggabungkan GoPro dengan perusahaan induk yang lebih besar yang dapat membantu kami meningkatkan bisnis dan memberikan pengembalian investasi yang lebih baik [...] kami akan menyambut peluang untuk menjajaki peluang seperti itu "kata Woodman.
GoPro pernah dihargai lebih dari $10 miliar, namun rupanya kapitalisasi pasar membuatnya menyentuh harga $761 juta. GoPro berpotensi meminta pinangan sebesar $1 miliar.
Analis menilai pembeli dapat memanfaatkan merek GoPro dan mendapatkan kontribusi laba dari penjualan kameranya.
Di sisi lain, Xiaomi dikabarkan telah mempertimbangkan penawaran tersebut. Namun perusahaan yang dibangun Lei Jun itu dikatakan tidak ingin membayar terlalu mahal untuk GoPro.
Selain Xiaomi, belum jelas siapa lagi yang mungkin tertarik dengan GoPro. Namun jika Xioami mendapatkan GoPro, maka kerjasama itu bisa menjadi salah satu cara Xiaomi untuk menapakkan kaki di pasar AS.
Sebelumnya, Xiaomi dengan ponsel pintarnya tak pernah menjamah pasar AS. Mereka disebut akan berperang paten melawan perusahaan-perusahaan teknologi lain.
Xiaomi selama ini mengembangkan koleksi patennya, tetapi sebagian besar paten mereka hanya bisa digunakan di pasar dalam negeri China. Setiap upaya untuk membawa produknya ke pasar barat akan memantik masalah hukum yang akan membuat perangkatnya mahal dan ditarik keluar.
Mereka melakukan penawaran paten dengan Qualcomm, Microsoft, dan Nokia untuk menghindari itu. Dengan membangun portofolio patennya, Xiaomi berharap akan menghindari banyak komplikasi hukum di pasar baru. (evn)
0 komentar:
Posting Komentar