Jakarta, Berita Indonesia -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi Kasbani mengungkapkan informasi Tsunami di Pandeglang, Banten dengan ketinggian 57 meter baru sebatas kajian.
"Itu adalah informasi yang perlu diluruskan. (Baru) kajian bukan sesuatu prediksi ke depan," kata Kasbani kepada wartawan di Bandung, Jumat (6/4).
Menurutnya, ada beberapa daerah yang sudah dilakukan penelitian sebagai dasar untuk melihat potensi Tsunami ke depan. Hal itu mengingat Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama dunia, yaitu Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia.
Informasi kajian soal Tsunami di Jawa bagian Barat yang dimaksud adalah hasil kajian akademis awal dari simulasi model komputer.
Ini adalah soal sumber Tsunami yang diakibatkan gempa bumi pada tiga titik potensi 'megathrust', yakni Enggano, Selat Sunda dan Jawa Barat bagian selatan.
Ada enam skenario jika gempa terjadi secara bersamaan di tiga titik potensi gempa, dan dengan skala tertinggi mencapai 9 skala richter (SR). Skenario ini apabila dibuat simulasi permodelan, maka akan menimbulkan Tsunami yang besar.
Hasil simulasi model komputer dari skenario terburuk itu mengindikasikan ketinggian Tsunami di wilayah pantai Utara Jawa bagian Barat maksimum mencapai 25 meter. Sedangkan, di wilayah pantai barat-selatan maksimum hingga 50 meter.
"Yang jelas dalam sejarah Tsunami di Indonesia itu kita punya beberapa daerah yang sudah kita lakukan penelitian sebagai dasar untuk melakukan potensi Tsunami ke depan," jelas Kasbani.
Penelitian itu juga berkaitan dengan potensi gempa yang memicu model Tsunami macam apa yang bakal terjadi.
Memperkuat Mitigasi
Sementara itu, Kepala Mitigasi PVMBG Sri Hidayati mengatakan cara terbaik mengurangi risiko bencana Tsunami ialah melalui upaya mitigasi. Salah satunya memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Belum ada ilmu dan teknologi yang bisa memprediksi kapan akan terjadi. Cara terbaik adalah memperkuat mitigasi," ujarnya.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana.
Diketahui, dalam beberapa hari terakhir sempat viral isu soal ancaman Tsunami dengan ketinggian hingga 57 meter di Pandeglang, Banten dan sejumlah wilayah Jawa Barat bagian selatan.
Namun, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto menyatakan ancaman Tsunami itu adalah prediksi peneliti yang kemudian terlanjur jadi konsumsi publik.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun telah memetakan potensi kerawanan Tsunami di Indonesia sejak 2001. (hyg/asa)
0 komentar:
Posting Komentar