Memo Internal Facebook Bocor, Karyawan Perangi 'Pembobol'


Jakarta, Berita Indonesia -- Belum usai masalah pembobolan data pengguna Facebook oleh pihak ketiga, platform media sosial ini kembali tertimpa perkara baru.

Ribuan karyawan Facebook marah karena telah beredarnya sebuah memo internal ke masyarakat luas. Para karyawan kecewa dengan aksi whistleblower tersebut. 

Memo internal yang baru tersebar ke khalayak luas ini dikeluarkan pada 2016. Memo tersebut menggambarkan konsekuensi dari pertumbuhan biaya dalam Facebook.

Para karyawan yang mengetahui hal tersebut cukup emosional karena masalah internal dalam tim mereka beredar luas di media. Sehingga sebagian besar karyawan meminta perusahaan untuk memerangi leakers dan memilih untuk memperkerjakan pegawai dengan integritas.

Dilansir dari The Verge, pada Kamis (29/3) malam, Buzzfeed menerbitkan memo internal dari Andrew Bosworth. Dia adalah wakil presiden Facebook yang saat ini memimpin lini bisnis perangkat keras.

Dalam memo tersebut, Bosworth menjelaskan bahwa fungsi inti perusahaan adalah untuk menghubungkan orang-orang. Meskipun, konsekuensi dari pekerjaan mereka tidak baik. Dia menyebutkan berulangkali konsekuensi pekerjaan mereka 'buruk'.

"Itu sebabnya pekerjaan yang kita lakukan dalam pertumbuhan perusahaan dibenarkan," tulisnya dalam memo internal yang tersebar.

"Semua cara yang membantu orang tetap dapat dicari oleh teman-temannya. Semua pekerjaan yang kami lakukan untuk membawa lebih banyak komunikasi. Pekerjaan yang mungkin terus dilakukan hingga China," tambahnya.

Berusaha melakukan konfirmasi, Bosworth mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa dia tidak setuju terhadap memo yang dia tuliskan. 

Klaimnya, memo tersebut merupakan bentuk gemblengan diskusi seputar pertumbuhan perusahaan.

CEO Mark Zuckerberg mengatakan kepada BuzzFeed bahwa dia tidak setuju dengan sentimen posting tersebut, dan pertumbuhan itu tidak harus menjadi sarana untuk mencapai tujuan itu sendiri.

"Kami menyadari bahwa menghubungkan orang tidak cukup dengan sendirinya. Kami juga perlu bekerja untuk mendekatkan orang-orang, "kata Zuckerberg. 
Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar