Jakarta, Berita Indonesia -- Setelah delapan tahun perseteruan, Google diputuskan kalah dari Oracle dalam kasus hak cipta penggunakan perangkat lunak Java open-source. Perangkat lunak tersebut digunakan Google untuk membangun Android sejak 2009.
Imbas dari kekalahan tersebut salah satunya adalah membuat aplikasi dan layanan online besutan Google jadi lebih mahal bagi pengguna. Hal itu karena Java kebanyakan digunakan oleh para pengembangkan untuk membangun antarmuka program aplikasi (API/ application programming interface) mereka.
Padahal, Oracle Java API yang selama bertahun-tahun diperdebatkan bisa digunakan secara gratis dan dapat bekerja di berbagai jenis perangkat. Peranti lunak ini memberikan petunjuk mengenai banyak hal termasuk menyambung ke internet atau mengakses jenis file tertentu.
Dengan menggunakan API, pemrogram tidak perlu menulis kode baru dari awal untuk mengimplementasikan setiap fungsi dalam perangkat lunak atau mengubahnya untuk berbeda perangkat.
Oracle mengatakan bahwa API-nya tersedia secara gratis bagi mereka yang ingin membangun aplikasi untuk komputer dan perangkat seluler. Tetapi mereka membatasi penggunaannya untuk platform yang bersaing atau untuk ditanamkan ke dalam perangkat elektronik.
Walaupun menyediakan Android secara gratis pada pengguna ponsel yang mengadopsi sistem operasinya, Google dinilai tidak sepenuhnya memberikan piranti lunak itu secara cuma-cuma.
Tiga hakim federal Circuit di Washington mencatat bahwa Android telah menghasilkan lebih dari US$42 miliar pendapatan dari iklan. Ia juga mengatakan bahwa Google tidak membuat perubahan apa pun dari materi milik Oracle sehingga perusahaan besutan Larry Page itu terkena tuntutan pelanggaran undang-undang hak cipta.
Dengan kemenangan ini, semua pemrogram harus membayar lisensi ke Oracle untuk menggunakan peranti lunaknya. Jika tak mau membayar, mereka harus mengembangkan sendiri API dari awal.
Google bukan satu-satunya perusahaan yang kalah dari keputusan ini. Banyak yang bergantung pada peranti lunak Java untuk mengembangkan platform mereka sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar