Kapal Selam dan Heli Apache Pesanan TNI Tiba Pertengahan Mei


Jakarta, Berita Indonesia -- Kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali bertambah. Dalam hitungan pekan, pesanan kapal selam dari Korea Selatan dan tiga helikopter tempur Apache dari Amerika Serikat bakal tiba di tanah air.

Keempat alutsista itu diperkirakan bakal tiba di Indonesia dan memperkuat TNI pada pertengahan Mei 2018 mendatang.

"Ini dapat memberikan efek gentar yang tinggi dalam sistem pertahanan negara di kawasan dan dapat menjaga NKRI dan memperkuat perbatasan negara," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik, Toto Sugiharto di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (30/4).

Alutsista itu terdiri dari tiga unit helikopter serang jenis AH-64E Apache yang bakal tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, pada 13 Mei mendatang.


Tiga heli itu termasuk dalam program pembelian delapan unit Foreign Military Sales (FMS), untuk menjamin kesiapan alutsista dalam negeri secara maksimal.

"Tahun lalu sudah datang tiga, bulan lalu sudah datang dua, bulan besok akan datang tiga lagi," kata Totok.

Selain itu, kapal selam KRI Ardadedali 404 pesanan TNI AL saat ini dalam perjalanan, sejak berangkat dari Korea Selatan 28 April lalu. Kira-kira dalam 20 hari mendatang di Komando Armada Timur (Koarmatim) TNI AL, Surabaya.

KRI Ardedali merupakan salah satu dari tiga kapal selam yang dipesan dari pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), dengan syarat alih teknologi (ToT).


Pada Agustus 2017 lalu, KRI Nagapasa-403 telah hadir terlebih dulu di Indonesia dari Korea Selatan dan satu lainnya tengah dirakit di PT PAL Surabaya. 

"Jadi diharapkan, perkiraan tahun 2020 kapal selam itu semua sudah bisa beroperasi," ujar Totok.

Kementerian Pertahanan merinci bahwa kapal selam Ardadedali dilengkapi dengan peluncur torpedo ukuran 533 milimeter dan peluru kendali antikapal permukaan. Selain itu, ia akan dilengkapi oleh sistem kendali dan tempur mutakhir.

KRI Ardadedali memiliki bobot 1400 ton dengan panjang 61,3 meter dan lebar 7,6 meter. Kapal selam ini mampu melaju dengan kecepatan 61 knot di bawah air dan bisa menampung 41 orang.

Nama Ardedali sendiri dipilih oleh Menteri Pertahanan Ryamirzad Ryacudu, karena terinspirasi dari nama senjata panah milik salah satu tokoh pewayangan, Arjuna.

"Diharapkan KRI Ardedali ini akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia," kata Totok.

Selain itu, Toto menyatakan Ryamirzad berharap supaya pemerintah Korea Selatan mau membeli pesawat CN 235 dan CN 295 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI). Hal itu bertujuan supaya kedua negara bisa saling menikmati kerja sama di bidang pertahanan yang saling menguntungkan.

"Jadi Menhan menawarkan, kalau bisa Korea juga beli pesawat kita. Korea juga beli lah, buatan PT DI. Itu disampaikan pas kunjungan Dubes Korea Selatan," ujar Toto. (ayp)

Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar