Jakarta, Berita Indonesia -- Dunia kehilangan seorang ahli fisika dan kosmologi, Stephen Hawking. Pada Rabu (14/3) dini hari, putra pertama dari pasangan suami istri Frank dan Isobel Hawking itu berpulang di usia 76 tahun.
Bagi para ilmuwan dunia terutama di bidang kosmologi dan fisika modern, nama Hawking mungkin sudah tidah asing lagi. Lelaki asal Inggris kelahiran 8 Januari 1942 itu dikenal dengan teori-teori mengagumkan mengenai konsep lubang hitam, gelombang gravitasi, dan 'big bang'.
Hawking meraih titel sarjana dari Universitas Oxford, pada 1962. Sementara pada 1965, Stephen meraih gelar doktor filsafat (PhD) dari Trinity Hall, Cambridge University.
Hawking telah menulis banyak buku ilmiah dan buku anak-anak. Salah satu teori ilmiahnya yang paling terkenal adalah teori alam semesta yang tak terbatas atau dikenal juga dengan 'Hartle-Hawking State'. Teori itu digagas bersama kawannya, James Hartle.
Hawking terkenal bukan hanya karena memiliki banyak teori dan menulis buku. Kondisi tubuhnya yang tak biasa turut membuat Stephen menjadi terkenal.
Sejak umur 21 tahun, ia menderita penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang menyebabkan dirinya tidak bisa bergerak maupun berbicara. Bahkan, dokter memvonis Hawking hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun kala itu.
Namun ternyata, Hawking bukan hanya bisa hidup hingga sekarang tetapi juga menghasilkan karya yang berdampak besar.
Hawking bertahan hidup dan terus berkarya dengan bantuan seperangkat teknologi bernama 'kursi kehidupan', sebuah kursi roda yang terintregasi dengan komputer dan alat-alat canggih lain sehingga dapat membantunya bergerak dan berkomunikasi.
Karya terakhir Hawking adalah 'The Grand Design' yang mengungkap pandangan tentang asal-usul alam semesta. Menurut Hawking, alam semesta dan kehidupan tercipta secara spontan, serta merta karena ada peluang untuk itu. Alam semesta tidak membutuhkan campur tangan sang pencipta.
Atas berbagai sumbangannya di bidang ilmu pengetahuan, Hawking dianugerahi berbagai macam penghargaan. Salah satunya, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang terbesar Inggris di dalam sejarah oleh BBC. Di tahun 2009, ia juga mendapatkan Medal of Freedom dari Presiden AS Barack Obama.
Kisah kehidupan ayah dari tiga anak itu juga pernah diangkat ke layar lebar dalam sejumlah kesempatan. Salah satunya, film berjudul 'The Theory of Everything' pada 2014 silam.
0 komentar:
Posting Komentar