Kisah Stephen Hawking 'Berkaca' di 'Theory of Everything'


Jakarta, Berita Indonesia -- Mengenang Stephen Hawking saat mendengar kabar ia meninggal bukan hanya terbayang wajah sang genius di kursi roda. Teringat pula akting Eddie Redmayne saat memerankan Hawking di The Theory of Everything.


Film itu mengantarkan Redmayne ke panggung Golden Globes dan Oscar pada 2015, saat belum banyak orang mengenal namanya. Berkat keberaniannya memerankan ahli fisika itu, Redmayne berhasil memboyong piala Aktor Terbaik di Golden Globes maupun Oscar.


Usianya saat itu masih 33 tahun, terbilang muda. Redmayne tak menyangka aktingnya menjadi lumpuh dan tak bisa bicara di The Theory of Everything bakal melambungkan namanya.


"Saya sangat gugup. Saya seorang yang sangat, sangat beruntung. Oscar ini, wow," tuturnya di panggung Oscar saat itu, sembari menahan napas sekian detik dan memandangi pialanya.


Ternyata bukan hanya Redmayne yang berjingkrak senang saat piala Oscar ada di tangannya.


Hawking ikut bahagia saat mengetahui Redmayne membawa pulang Piala Oscar berkat dirinya. Rupanya, sang penggagas teori blackhole mengikuti kiprah Redmayne di Academy Awards ke-87. Itu terbukti dari cuitan Hawking di akun media sosialnya, sesaat setelah Oscar.




Melalui halaman Facebook dengan jutaan penggemar, Hawking mengucapkan, "Selamat kepada Eddie Redmayne atas kemenangannya di #Oscar karena memerankan saya di The Theory of Everything Movie. Kerja yang bagus, Eddie, saya sangat bangga padamu. -SH," tulisnya.


Itu bukan pertama kalinya sang profesor membanggakan 'kloningannya.' Saat Redmayne juga menjadi Aktor Drama Terbaik dalam Golden Globe Awards 2015, Hawking pun antusias.


"Selamat kepada Eddie Redmayne atas kemenangannya di Golden Globe Award sebagai Aktor Terbaik di film The Theory of Everything. Dia terlihat seperti saya, bertingkah seperti saya, dan punya selera humor saya. -SH," ia juga mengunggah foto bersama Redmayne.




Sejak pertama menonton film itu, Hawking sudah terharu. Ia datang jauh-jauh dari rumahnya di Cambridge, Inggris ke kantor produksi film di London untuk menonton The Theory of Everything. Sebelum menonton, ia sudah mewanti-wanti Redmayne soal komentarnya.


"Saya akan memberi tahumu apa yang saya pikirkan, bagus atau sebaliknya," ia menulis yang kemudian disuarakan melalui sebuah alat karena dirinya sudah tak bisa bicara.


Setelah film selesai, terlihat perawat Hawking mengusap air mata dari pipi sang ahli kosmologi. Ia menyebut film itu sangat nyata. Hawking memberi selamat pada sutradara James Marsh dan penulis naskah Anthony McCarten di bar usai menonton, sembari menyesap sampanye.


"Dia juga menulis surel kepada kami, dan mengatakan bahwa ada beberapa poin ketika dia berpikir dia sedang melihat dirinya sendiri di layar," ujar Marsh pada Variety.


Hawking seakan 'berkaca' dan melihat dirinya pada Redmayne.


Film itu adalah lompatan besar bagi Redmayne. Sebelumnya ia dikenal lewat My Week with Marilyn (2011), lalu memerankan Marius di Les Miserables (2012). Ia lalu mengambil tantangan hebat dengan memainkan Hawking di The Theory of Everything. Ia tahu betul kritik akan datang dari sosok yang ia perankan, yang suka bercanda dan terkadang sarkastis.


Tapi Redmayne mengerjakan PR-nya dengan baik. Ia bertemu Hawking, meminta restunya sekaligus mengamati gerak-gerik sang profesor. Bintang Fantastic Beasts and Where to Find Them itu juga melatih ototnya habis-habisan, selayaknya para penari berlatih keras.


"Tapi saya belajar untuk memendekkan otot-otot saya, bukannya merentangkan mereka," ujarnya dalam wawancara dengan The Guardian. Untuk itu, ia belajar dari Alex Reynolds.


Hasilnya, pujian dari Hawking sendiri. Redmayne dianggap sukses memerankan Hawking dari pertama ia sehat, sampai menderita dan tak bisa berbicara. Bibirnya pun ikut miring seperti sosok Hawking di dunia nyata. Ia sukses membuat 'mengalihkan dunia' penonton dari Hawking yang asli ke sosoknya sebagai anak kuliahan yang sedang mencari inspirasi untuk tesis, sampai diserang penyakit saraf motorik dan sulit mengontrol gerak serta bicara.




Ia berjalan, tersenyum, berbicara, bahkan menelengkan kepala mirip dengan fisikawan itu.


Kini saat Stephen Hawking meninggal di usia 76 tahun, akting Redmayne pun terkenang lagi.






Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar