Jakarta , Berita Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebut pelemahan rupiah yang terjadi saat ini masih tergolong normal, seiring dengan fluktuasi pasar yang memang biasanya terjadi menjelang kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Fund Rate/FFR). BI memperkirakan kenaikan bunga pertama kali akan dilakukan bank sentral AS pada Maret mendatang.
"Ini sebenarnya hal yang normal. Kalau lihat 2017, kalau kenaikan (FFR) di Maret, ada fluktuasi di Februari. Kalau naik di Juni, fluktuasi di Mei. Jadi, kalau kami lihat ada kenaikan di Maret, berarti fluktuasi di Februari ini, ya normal-normal saja," ujar Mirza di Jakarta, Kamis (8/2).
Mirza menjelaskan, fluktuasi pada nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, investor memang terbiasa melakukan penyesuaian.
"Negara-negara lain (nilai tukarnya) juga mengalami pelemahan. Indonesia nilai tukarnya melemah sedikit, ya wajar saja. Market (pasar) melakukan adjustment (penyesuaian) saja, hal yang normal," terang dia.
Kendati menilai fluktuasi rupiah saat ini masih normal, Mirza menekankan, Bank Indonesia akan terus berada di pasar.
"Bank Indonesia terus ada di pasar. Kalau inflow (aliran dana masuk) besar, kami ada di pasar supaya rupiah tidak terlalu berfluktuasi. Saat ada fluktuasi outflow (aliran dana keluar), kami juga ada di pasar menggunakan cadangan devisa yang kami pupuk," terang dia.
Pada Januari lalu, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai lebih dari Rp46 triliun. Cadangan devisa Indonesia pun ikut menanjak dari US$130,2 miliar pada akhir Desember 2017 menjadi US$131,98 miliar.
Sebagai informasi, berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah melemah di kisaran Rp13.602 per dolar AS. Nilai tukar tersebut, sejak awal tahun ini. Bahkan, pada perdagangan di pasar spot hari ini, Rupiah sempat melemah hingga ke level Rp13.643 per dolar AS. Nilai tukar tersebut merupakan level terendah rupiah sejak tahun lalu.
----
Catatan redaksi: Pada Kamis (8/2) pukul 15.38 WIB redaksi mengubah judul dari semula "Tembus Rp16 ribu per Dolar AS, BI Sebut Rupiah Melemah Normal" menjadi judul saat ini karena adanya kesalahan saat penulisan. Atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, kami meminta maaf.
0 komentar:
Posting Komentar