Jakarta, Berita Indonesia -- Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan seorang warga negara Indonesia mengalami luka ringan akibat gempa 6,4 skala richter yang mengguncang Taiwan, Selasa (6/2) malam.
"Ada seorang tenaga kerja Indonesia kita yang mengalami cedera ringan akibat gempa namun sekarang kabarnya sudah keluar dari rumah sakit," kata Iqbal saat ditemui di Kemlu RI, Kamis (8/2).
Iqbal mengatakan TKI korban gempa itu bernama Siti Muanisah yang tinggal di Kota Huailien.
Kota itu berjarak 22 kilometer timur laut dari pusat gempa dengan kedalaman 1 kilometer tersebut.
Iqbal mengatakan sebanyak 258.242 WNI tinggal di Taiwan termasuk dari 90 ribu TKI dan 8 ribu anak buah kapal. Sementara itu, ada sekitar 3.073 WNI tinggal di Huailien.
Gempa dilaporkan terasa pada Selasa tepat sebelum tengah malam.
Sejauh ini, otoritas mencatat 10 orang tewas, 265 orang luka-luka, dan 58 lainnya masih hilang akibat gempa yang berpusat di kota turis itu.
Lebih dari 200-an gempa susulan juga terjadi, termasuk 5,7 yang mengguncang pada Rabu (7/2) malam. Serta beberapa gempa yang lebih kecil, Kamis (8/2).
Hal tersebut turut menghambat proses evakuasi dan pencarian korban selamat.
Sebagian besar orang hilang diyakini terjebak dalam bangunan-bangunan bertingkat 12 lantai yang roboh dan atau miring hingga 45 derajat.
Pemerintah daerah melaporkan enam gedung, tiga hotel, sebuah restoran, dua bangunan pemukiman ambruk atau hancur, sementara sebuah rumah sakit militer miring.
Sejumlah jalanan di kota retak. Jembatan Hualien yang menghubungkan Kota Hualien dengan jalan raya di pesisir pantai rusak parah.
Pemerintah daerah mengumumkan sekolah-sekolah dan kantor diliburkan.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memerintahkan mengaktifkan mekanisme bencana dan pemulihan secepat mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar