Studi Sebut Sering Bersauna Kurangi Resiko Stroke


Jakarta, Berita Indonesia -- Sebuah studi menemukan bahwa mereka yang melakukan sauna secara berkala kemungkinan akan menghadapi reskiko stroke yang lebih kecil dari mereka yang jarang melakukannya. 

"Sauna nampaknya memiliki efek untuk mengurangi tekanan darah, sehingga mendasari pengaruh menguntungkan terhadap [pengurangan] resiko stroke," jelas Setor Kunutsor, salah satu penulis studi tersebut dari Universitas Bristol, seperti dikutip AFP, Rabu (3/5).

Studi yang dimuat di jurnal Neurology ini dilakukan terhadap 1.600 orang di Finlandia. Penelitian ini telah mengikuti orang-orang tersebut selama 15 tahun untuk mempelajari efek sauna terhadap kesehatan mereka. 

Hasilnya, mereka yang menghabiskan waktu di sauna selama tujuh hingga empat hari dalam seminggu menunjukkan kecenderungan 61 persen lebih rendah terkena stroke ketimbang mereka yang hanya sauna seminggu sekali. 

Mereka yang melakukan sauna sebanyak tiga hingga empat kali seminggu juga 14 persen lebih rendah kemungkinannya untuk terkena stroke.

Peneliti memukan bahwa keuntungan bersauna ini tetap memiliki efek meski responden juga melakukan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi tingginya potensi terkena serangan jantung, seperti berolahraga, memiliki kolesterol tinggi, merokok, dan diabetes.

"Temuan ini sangat menggembirakan karena aktivitas yang digunakan orang untuk bersantai dan bersenang-senang juga memiliki keuntungan untuk kesehatan pembuluh darah," lanjutnya.

Namun, peneliti mengingatkan bahwa hasil studi mereka baru sebatas observasi belaka. Selain itu metode penelitian dilakukan berdasarkan jawaban kuesioner dan tidak melakukan pembuktian sebab dan akibat.

Pada penelitian sebelumnya, sempat menghubungkan kegunaakn sauna untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi, demensia, dan kematian akibat penyakit terkait pembuluh darah. 

Penelitian ini dilakukan pada responden yang berusia 53 dan 74 tahun di timur Finlandia. Di wilayah itu, sangat sedikit orang yang tidak melakukan sauna sama sekali. Sehingga peneliti tidak bisa membandingkan antara para penggemar sauna dengan mereka yang tak menggunakan sauna sama sekali. 


Sauna di Finlandia sangatlah umum, sehingga orang memiliki fasilitas ini di rumah-rumah mereka. Para ahli sebelumnya menyarankan agar orang tua dengan tekanan darah rendah, mereka yang baru terkena serangan jantung, dan mereka yang terkena angina tidak melakukan sauna. 

Angina sendiri adalah rasa sakit di dada, yang seringkali menyebar ke bahu, lengah dan leher akibat pasokan yang darah yang tidak memadai ke jantung. (eks)

Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar