Jakarta, Berita Indonesia -- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana mengirim sebuah robot untuk menggalali perut Mars. Tujuannya tak lain untuk menyelidiki lebih mandalam soal kandungan di dalam planet merah.
Untuk misi tersebut, NASA kabarnya akan mengirim robot bernama Mars InSight yang telah diluncurkan akhir pekan lalu. Sebelumnya pada enam tahun lalu, NASA juga telah mendaratkan sebuah robot ke Mars.
Bedanya kali ini ilmuwan akan menggunakan InSight untuk melacak rotasi Mars untuk memahami ukuran dan susun intinya. NASA juga bertujuan untuk mempelajari seismik Mars.
Salah satu misi kal iini diharapakan bisa memahami pembentukan Mars dan Bumi sejak 4,5 triliun tahun silam. Mars memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak seaktif Bumi dengan lempeng tektoniknya serta proses lain yang telah mengubah penampakan aslinya.
InSight dijadwalkan meluncur dari pusat angkatan udara Vandenberg di California pada Sabtu (5/5). Misi senilai US$1 triliun ini akan jadi misi antarplanet pertama NASA yang diluncurkan dari tempat selain Cape Canveral di Florida.
Bruce Banerdt dari Jet Propulsion Laboratory NASA menyebut ukuran robot yang relatif besar yakni 694 kilogram membuat misi ini memiliki tingkat kesuksesan hanya 40 persen.
"Semoga kami tidak akan mendapatkan rintangan di hari pendaratan. Tapi Anda tidak akan pernah tahu," kata Banerdt seraya menjelaskan bahwa menembus atmosfer Mars butuh waktu 7 menit.
Saat menjelajah Mars, InSight akan didukung sepasang satelit berukuran sebesar koper yang diluncurkan di atas kapal yang terlepas dari roket sesaat setelah lepas landas. Kedua sateli akan mengikuti InSight selama enam bulan penjelajahan.
Setelah enam bulan, kedua satelit akan menjadi tautan komunikasi potensial ketika turun ke Mars yang dijadwalkan berlangsung pada 26 November.
Nama InSight sendiri merupakan singkatan dari Eksplorasi Interior menggunakan Investigasi Seismik, Geodesi, dan Transportasi Panas.
Direktur misi sains NASA, Thomas Zurbuchen, menjelaskan bahwa InSight akan membawa sebuah pesawat berbentuk silinder ramping yang dijuluki mol. Mol dirancang untuk membuat terowongan sedalam 5 meter ke dalam perut Mars.
Seismometer pengukur gempa akan dilepas dari pesawat itu oleh lengan mekanik dan ditempatkan langsung di permukaan Mars untuk memantau gerakan di sekitar planet.
Misi ini sebenarnya terlambat selama dua tahun karena masalah pada sistem seismometer. Eksplorasi ini sebenarnya menyimpan misi yang hampir serupa dengan Apollo yang menggali terowongan 2,5 meter di Bulan pada 1960-1070an. Riset tersebut kemudian mengukur aliran bawah tanah dari panas bulan yang diketahui menyimpan seismometer. (evn)
0 komentar:
Posting Komentar