Jakarta, Berita Indonesia -- Tanpa disadari puasa memberikan pengaruh pada kulit , Tubuh selama beberapa jam tidak mendapat asupan apapun termasuk cairan. Hal ini akan berpengaruh pada kondisi organ juga kulit.
Padahal kelembapan kulit diperlukan agar kulit kuat menghadapi cuaca serta kejamnya polusi di lingkungan sekitar. Selain itu, kulit yang lembap juga siap menerima nutrisi yang diberikan melalui produk perawatan.
Lalu bagaimana caranya mempertahankan kelembapan kulit saat berpuasa?
1. Pilih produk perawatan sesuai jenis kulit
"Sebenarnya perawatan kulit baik selama puasa atau tidak puasa kurang lebih sama. Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah pilihan produk perawatan kulit," kata Dokter Ratna Purnamasari, Medical Advisor PT Galenium Pharmasia Laboratories beberapa waktu lalu.
Produk dianjurkan sesuai dengan jenis kulit, misal jika memiliki kulit berminyak maka pilih produk yang mampu mengendalikan produksi minyak. Sedangkan jika memiliki kulit sensitif maka, pilih produk yang ringan dan tidak menyebabkan iritasi.
Jenis kulit kombinasi sebaiknya menggunakan produk yang tidak membuat area wajah yang berminyak semakin berminyak, atau area wajah yang kering semakin kering. Biasanya wajah dengan kulit kombinasi memiliki area berminyak di sekitar hidung hingga kening atau area T.
2. Jaga asupan cairan ke tubuh
Puasa bukan berarti asupan cairan ke tubuh berkurang, melainkan diubah jadwal pemberian cairannya. Menurut Ratna, orang perlu membagi asupan cairan baik saat sahur maupun berbuka.
"Konsumsi cairan minimal delapan gelas, ini bisa kita bagi saat bangun tidur, persiapan sahur dan sahur sebanyak tiga gelas. Kemudian saat jam berbuka, setelah tarawih hingga sebelum tidur sebanyak lima gelas," jelas Ratna.
3. Proteksi dari sinar UV
Bagi mereka yang kerap beraktivitas di luar ruangan, aplikasi tabir surya diperlukan demi menangkal pengaruh buruk sinar ultraviolet (UV). Selain tangan dan kaki, aplikasi tabir surya juga diperlukan pada wajah, sebab wajah tidak seperti bagian tubuh lain yang diproteksi busana.
Membiarkan kulit terpapar sinar UV hanya akan mempercepat penuaan serta membuat kulit kehilangan kelembapannya.
4. Aplikasikan secara berulang
Ibadah salat selalu diawali dengan wudhu sehingga mau tidak mau pelembap atau losion yang dioleskan luntur karena air. Ratna berkata sebenarnya basuhan air memberikan kelembapan bagi kulit, tapi tidak mampu bertahan lama.
"Setelah salat, losion atau pelembap diaplikasikan lagi agar kelembapannya terkunci di kulit. Kuncinya disiplin dan berulang," imbuhnya.
5. Pilih jenis sabun cuci muka yang tepat
Pilihan sabun pencuci muka juga harus tepat dan sesuai dengan pH kulit. Jika kemasan produk tidak mencantumkan kadar pH, orang dapat mengecek dengan meraba kulit setelah mencuci muka.
Lihat Juga : 'Surya', Kala Tenun Lurik Bertemu Ikat Indonesia
Ratna menjelaskan jika muka terasa kencang atau kaku maka, kadar pH sabun lebih tinggi dari pH kulit. Sabun juga bisa mengandung alkali atau detergen.
Membiarkan kulit terus-menerus terpapar sabun seperti ini, maka kulit menjadi cepat kering dan mengalami dehidrasi. (chs) ANGKA SAKRAL
0 komentar:
Posting Komentar