Festival Teluk Jailolo Kembali Digelar Tahun Ini


Jakarta, Berita Indonesia -- Festival Teluk Jailolo kembali digelar pada tahun ini, mulai tanggal 30 April sampai 5 Mei 2018. 'Pesona Budaya Kepulauan Rempah' dipilih menjadi tema pada penyelenggaraan ke-10 ini.

Berlokasi di Teluk Jailolo, kepulauan di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Barat, festival ini masih konsisten menghadirkan beragam atraksi seni budaya, ritual dan tradisi dari suku-suku yang berada di bawah naungan Kesultanan Jailolo.

Selama enam hari, sebanyak tujuh suku yakni Suku Gorap, Suku Sahu, Suku Jailolo, Suku Motiloa, Suku Wayoli, Suku Loloda dan Suku Tabaru, akan menggelar atraksi seni sebagai penutup rangkaian acara per hari.

Beragamnya suku juga membuat Kesultanan Jailolo kaya akan ritual. Warisan leluhur itu juga bakal ditampilkan sebagai penyemarak acara per harinya.

Orom Sasadu, Sigofi Hohu dan Segofi Ngolo merupakan tiga ritual yang rutin dilakukan masyarakat Teluk Jailolo.

Orom Sasadu merupakan ritual makan bersama di satu meja panjang sebagai tanda syukur atas berkah ladang dan laut dari alam. Usai makan semua tamu menari dengan riang diiringi musik tradisional.


Sementara itu Sigofi Hohu merupakan ritual "bersih-bersih" lautan yang selama ini menjadi tempat mencari rezeki. Masyarakat Teluk Jailolo akan menumpang perahu dan melarung berbagai persembahan untuk alam.

Sedangkan ritual Segofi Ngolo masih bertema mengucap rasa syukur, namun lebih kepada meminta izin kepada alam agar diberi restu saat melaut.

Tak hanya Kesultanan Jailolo, tiga kesultanan yang ada di Maluku lainnya yakni; Ternate, Tidore, dan Bacan, juga akan hadir dalam ritual ini.

Pengunjung juga bisa mencicipi makanan dan minuman khas dalam Pasar Jajanan Khas Halmahera Barat yang digelar hingga acara usai.

Pengunjung yang membawa anak bisa menonton Pesta Permainan Anak yang seru dan meriah, juga setiap harinya.


Bagi yang suka menjelajah, ada rangkaian Ekspedisi Talaga Rano, Spice Trip serta Fun Trip Kahatola dan Loloda.

Bagi yang ingin tahu sejarah kejayaan rempah dan kekayaan bawah laut Teluk Jailolo wajib mengikuti ketiga rangkaian ini.

Menjelang puncak acara, tepatnya pada 4 April 2018, grup band Slank bakal menggegerkan panggung yang berlatarbelakang perairan nan cantik.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan dukungan penuhnya atas terselenggaranya Festival Teluk Jailolo 2018.

"Festival ini merupakan satu dari 100 Event Nasional Pariwisata yang dirilis Kementerian Pariwisata pada tahun ini. Tak main-main, ada kurator untuk bisa masuk dalam ratusan acara promosi wisata itu," kata Arief dalam acara peluncuran Calender of Event Maluku Utara 2018 pada Maret kemarin.

Arief mengatakan acara ini sebagai upaya mengangkat kembali popularitas Moloku Kie Raha (Kesultanan Jailolo, Bacan, Ternate dan Tidore), yang pernah tercatat dalam sejarah dunia sebagai pusat penghasil rempah-remah terbaik pada Abad XV-XVIII.

Sekaligus juga mempromosikan salah satu kawasan di Maluku Utara yang masuk sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif, yakni Kepulauan Morotai.

"Popularitas Moloku Kie Raha yang sejak Abad XV tersohor ke seluruh dunia sebagai kepulauan penghasil rempah terbaik dunia (spice island) menjadi branding untuk mendongkrak pariwisata Maluku Utara," ujar Arief.

Ada dua cara untuk menjangkau Teluk Jailolo, yakni dengan penerbangan dari Jakarta ke Ternate (Bandara Sultan Baabulah), yang lalu dilanjutkan dengan naik kapal kayu ke Teluk Jailolo.

Tak perlu takut kesulitan mencari penginapan, karena ada banyak pilihan hotel bintang satu sampai homestay di sini. Tarifnya mulai dari Rp200 ribuan per malam. (agr)

Share on Google Plus

About BERITA INDONESIA

0 komentar:

Posting Komentar